Salam kenal namaku Tania Eka Umami Vavarianti. Aku lahir di Ponorogo, 24 Januari 2001. Sekarang aku sudah selesai menempuh pendidikan di SMK Negeri 1 Kota Bekasi jurusan TKJ.

Pages

Kamis, 16 Agustus 2018

Konfigurasi Point to Point (PTP) pada Router MikroTik


Konfigurasi Point to Point (PTP)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kali ini saya akan mensharing materi mengenai “Konfigurasi Wireless Point to Point pada Mikrotik”. Wireless point to point adalah konfigurasi wireless yang hanya dapat digunakan oleh satu client saja. Jadi konfigurasi point to point ini biasanya digunakan untuk pendistribusian akses ke arah perangkat wireless lain. Konsep koneksi wireless adalah sebagai berikut .

      -          Koneksi terjadi antara Akses Point (AP) dengan satu station atau client.
      -          Koneksi tejadi apabila ada kesamaan SSID dan kesamaan Band.
      -          Station secara otomatis akan mengikuti channel frekuensi pada AP.
    -     Station hanya dapat melakukan scan AP dengan list channel frekuensi yang diset pada station.

Dalam konfigurasi wireless point to point ini, penulis menggunakan peralatan sebagai berikut.

      -          2 buah router MikroTik 941
      -          1 buah Client Laptop dan 1 buah PC
      -          2 buah kabel UTP RJ-45

Selain itu diperlukan juga koneksi ke Internet supaya semua device router dan client selain dapat terhubung satu sama lain, dapat terhubung juga ke Internet.

Topologi yang digunakan dalam konfigurasi wireless point to point nya adalah sebagai berikut.



Nah terlihat dalam topologi tersebut terdapat router yang bertindak sebagai AP dan sebagai station. Dalam konfigurasinya, penulis berkolaborasi dengan teman penulis yang bernama Samuel Fernando Pardomuan Panggabean. Untuk konfigurasi Access Point dilakukan oleh Samuel dan untuk konfigurasi Station atau client nya dilakukan oleh penulis sendiri.

Berikut ini adalah langkah - langkah konfigurasi wireless point to point nya.

            ·        Konfigurasi Wireless Access Point pada Router

1.      Aktifkan interface WLAN 1 nya.



2.      Kemudian beralih ke tab Security Profile untuk membuat password yang akan digunakan untuk wireless penulis. Tambahkan security profile yang baru. Disini untuk nama security profile nya adalah KEL 15 dengan mode dynamic keys dan type authentikasinya adalah WPA PSK dan WPA2 PSK. Lalu masukkan password yang akan digunakan untuk wireless nya.



3.      Lalu konfigurasi interface WLAN 1 dan masuk ke tab “Wireless”. Disana lakukan konfigurasi pada parameter Mode, Band, Channel Width, SSID, dan Security Profile nya. Untuk mode nya menggunakan mode bridge. Mode bridge ini dipilih karena mode ini dapat digunakan sebagai Access Point atau pemancar walaupun hanya bisa melayani satu client saja atau dalam konfigurasi PTP seperti yang sedang kita lakukan saat ini. Mode bridge ini dapat digunakan untuk network yang sifatnya routing ataupun bridging.
Selanjutnya adalah konfigurasi parameter band. Pemilihan band digunakan untuk menentukan standart protokol yang akan digunakan oleh wireless interface. Selain itu, pemilihan band juga digunakan untuk menentukan data rates yang bisa dilewatkan, channel frequency, dan lebar channel. Dalam router MikroTik terdapat beberapa band, yaitu 2GHz-B, 2GHz-only-N, 2GHz-only-G, 2GHz-B/G, 2GHz-G/N, 2GHz-B/G/N. Disini penulis menggunakan band 2GHz-B. Band yang dipilih ini berarti AP nya bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan protokol 802.11b sehingga datarate maksimumnya bisa mencapai hingga 11 Mbit/s.
Kemudian adalah konfigurasi untuk parameter Channel Width. Disini penulis memilih 20MHz untuk lebar channelnya. Frequency yang digunakan wireless AP nya adalah 2412.
Lalu untuk SSID atau identitas yang akan digunakan wireless AP nya adalah “KELOMPK_15”.
Dan untuk Security Profile nya arahkan menggunakan Security Profile yang telah dibuat sebelumnya yaitu KEL15.



4.      Selanjutnya penulis akan melakukan konfigurasi IP Address pada Router AP nya. Pertama konfigurasi IP Address pada interface WLAN1 dengan ip nya 10.10.10.1/24 . Lalu konfigurasi IP Address untuk interface ether2 yang mengarah ke client dengan ip nya 172.16.1.1/24 .



5.      Kemudian konfigurasi routing menggunakan static routing untuk network client yang berada pada router AP. Network client nya adalah 192.168.1.0/24 . Untuk nexthop atau gateway nya menggunakan IP Address dari interface WLAN1 yang berada pada sisi router station yaitu 10.10.10.2 .







            ·        Mengkoneksikan Router Access Point ke Internet

Dalam mengkoneksikan router ke Internet terdapat dua cara, yaitu menggunakan wireless dan menggunakan kabel. Disini penulis menggunakan kabel yang terhubung dengan jaringan LAN yang terdapat pada lab tempat penulis belajar. Untuk kabel yang terhubung dengan Internet akan dihubungkan ke interface ether1 pada router AP nya.

1.      Konfigurasi DHCP Client pada router AP dengan menggunakan interface ether 1 yang mengarah ke Internet. Disini berarti router AP nya merequest IP Address dari Server DHCP yang terdapat pada jaringan lab penulis.




2.      Kemudian konfigurasi DNS Server nya. Klik IP kemudian pilih DNS. Lalu masukkan IP DNS Server nya dan centang di bagian Allow Remote Requests supaya client nya tidak perlu mengkonfigurasi manual DNS nya.



3.      Lalu konfigurasi NAT supaya client bisa terhubung ke Internet. Klik IP kemudian pilih Firewall dan pilih tab NAT. Tambahkan rule nat yang baru. Pada tab General untuk Chain nya adalah srcnat. Lalu beralih ke tab Action, untuk Action nya pilih masquerade untuk menyamarkan IP Address private yang dimiliki client menjadi menggunakan IP Address public supaya client nya bisa terhubung ke Internet.




4.      Kemudian beralih ke konfigurasi routing menggunakan static route. Klik IP kemudian pilih Routes. Lalu tambahkan rule routing yang baru. Disini network nya menggunakan default yaitu 0.0.0.0/0 dengan gateway nya adalah IP Address gateway jaringan LAN yang digunakan. Rule routing ini berfungsi supaya router dan semua network device yang berada dalam jaringan kita dapat terhubung ke Internet.




5.      Selanjutnya coba lakukan ping dari router ke google.com . Terlihat router nya telah berhasil terhubung ke jaringan Internet dari Lab Praktek tempat penulis belajar.




            ·        Konfigurasi Laptop yang terhubung ke Router AP

1.      Pertama konfigurasi IP Address secara manual untuk interface Ethernet pada client Laptop yang digunakan. Disini untuk ip address nya menggunakan ip 172.16.1.2/24 dengan gateway nya adalah 172.16.1.1 yang merupakan ip dari interface ether2 router yang terhubung langsung dengan Client. Kemudian untuk DNS nya penulis menggunakan IP Address yang sama dengan gateway nya.



2.      Lalu buka CMD dan lakukan ping ke google.com . Nah ternyata Client Laptop nya telah berhasil terhubung ke Internet.




            ·        Konfigurasi Router Client/Station

1.      Aktifkan interface WLAN 1 nya.



2.      Kemudian buat security profile apabila wireless AP yang akan dihubungkan dengan router station kita menggunakan password. Pada tab Security Profiles tambahkan profile yang baru. Masukkan na security profile nya, disini penulis menggunakan namanya profile1. Lalu untuk mode nya pilih dynamic keys dan type authentikasi nya menggunakan WPA PSK dan WPA2 PSK. Lalu masukkan password dari wireless AP yang akan kita hubungkan dengan router station.



3.      Selanjutnya beralih ke konfigurasi interface WLAN 1 nya. Pada tab Wireless pilih Scan untuk melakukan scanning terhadap AP yang berada di sekitar router client nya. Klik start dan list AP akan muncul. Disana cari SSID dari AP yang telah dikonfigurasi sebelumnya yaitu “KELOMPK_15” dan klik connect.



4.      Nah terlihat SSID nya sudah sama dengan Access Point yang telah kita konfigurasi sebelumnya. Dan juga dapat kita lihat bahwa Channel Width dan Frequency nya secara otomatis akan menyesuaikan atau sama dengan konfigurasi yang berada di AP nya.
Untuk mode wireless di sisi router client ini akan menggunakan mode station. Mode station ini digunakan sebagai wireless client/ penerima yang hanya bisa digunakan dalam pembentukan network yang sifatnya routing. Sehingga mode ini merupakan salah satu mode yang efektif dan  efisian jika pada sisi wireless client/station tidak dibutuhkan bridging.
Kemudian untuk band nya, penulis memilih 2GHz-B/G/N.
Lalu di bagian security profile nya kita arahkan ke security profile yang telah kita buat sebelumnya. Pastikan password pada security profile nya sudah sama dengan password wireless AP nya.



5.    Apabila terlihat tanda berupa huruf R di samping interface WLAN1, itu berarti interface WLAN1 nya sudah running dan konfigurasi wireless point to point nya sudah berjalan.



6.      Selanjutnya konfigurasi IP Address untuk setiap interface router yang digunakan. Pertama konfigurasi IP Address untuk interface WLAN1 nya dengan IP Address nya 10.10.10.2/24 . Lalu konfigurasi IP Address untuk interface ether2 yang mengarah ke client dengan IP Address nya 192.168.1.1/24 .



7.      Kemudian konfigurasi routing menggunakan static routing supaya network client nya dapat terbaca di jaringan dan dapat terhubung dengan network router yang lain. Klik IP dan pilih Routes. Kemudian tambahkan rule routing yang baru. Untuk network nya penulis menggunakan default yaitu 0.0.0.0/0 dengan gateway nya menggunakan IP Address interface WLAN1 pada router AP yang terhubung langsung dengan router stationnya yaitu 10.10.10.1 .



8.      Lalu konfigurasi DNS Server untuk router stationnya. Klik IP dan pilih DNS. Kemudian di bagian Servers masukkan IP dari Server DNS nya. Disini penulis menggunakan IP Address yang menjadi gateway router station yaitu 10.10.10.1 (IP Address interface WLAN1 router AP). Selanjutnya centang di bagian Allow Remote Requests.



9.      Kemudian konfigurasi firewall NAT nya supaya client router nya dapat terhubung ke jaringan Internet. Klik IP dan pilih Firewall. Lalu klik tab NAT dan tambahkan rule NAT yang baru. Pada tab General untuk bagian Chainnya pilih srcnat. Lalu beralih ke tab Action dan untuk bagian Action nya pilih masquerade.



10. Setelah itu, penulis akan mencoba untuk melakukan ping ke google.com . Nah ternyata ping nya berhasil itu berarti router station nya telah terhubung ke Internet.



11. Lalu penulis juga akan melakukan ping ke setiap interface dari router AP nya. Pertama penulis akan mengeping IP Address interface WLAN1 pada router AP nya. Nah ping nya telah berhasil. Selanjutnya penulis akan melakukan ping ke IP Address interface ether 2 pada router AP yang mengarah ke laptop client router AP nya. Horeee ping nya berhasil. Kemudian penulis akan melakukan ping ke IP Address laptop client yang terhubung ke router AP. Alhamdulillah ternyata ping nya berhasil. Jadi router station nya telah berhasil juga terhubung ke laptop client yang berada pada router AP nya.




            ·        Konfigurasi PC yang terhubung ke Router Station

1.      Pertama konfigurasi IP Address secara manual untuk interface Ethernet pada client PC yang digunakan. Disini untuk ip address nya menggunakan ip 192.168.1.2/24 dengan gateway nya adalah 192.168.1.1 yang merupakan ip dari interface ether2 router station yang terhubung langsung dengan PC. Kemudian untuk DNS nya penulis menggunakan IP Address yang sama dengan gateway nya.




           ·        Tes Ping dari Client PC

1.      Ping dari client PC ke IP Address interface WLAN 1 router AP yaitu 10.10.10.1 . Dan ping nya berhasil.



2.      Ping dari client PC ke IP Address interface ether 2 router AP yang mengarah ke client router AP dengan IP Address nya 172.16.1.1 . Nah ping nya juga berhasil.



3.      Ping dari PC ke IP Address client laptop yang terhubung dengan router AP dengan IP Address nya 172.16.1.2 . Horeee ping nya berhasil, jadi kedua client telah berhasil terhubung.



4.      Ping dari PC ke google.com . Alhamdulillah ping nya berhasil. Jadi client PC nya telah berhasil terhubung ke Internet.




           ·        Tes Ping dari Client Laptop

1.      Ping dari client Laptop ke IP Address interface WLAN 1 router station yaitu 10.10.10.2 . Dan ping nya berhasil.



2.      Ping dari client Laptop ke IP Address interface ether 2 router station yang mengarah ke client router station dengan IP Address nya 192.168.1.1 . Nah ping nya juga berhasil.



3.      Ping dari client Laptop ke IP Address client PC yang terhubung dengan router station dengan IP Address nya 192.168.1.2 . Horeee ping nya berhasil, jadi kedua client telah berhasil terhubung.



4.      Ping dari Laptop ke google.com . Alhamdulillah ping nya berhasil. Jadi client Laptop nya telah berhasil terhubung ke Internet.

           ·        Melihat Signal dari Wireless AP dan Station

-          Signal Wireless AP dan Station dengan Band 2GHz-B
Pertama penulis akan melihat signal dari wireless yang memiliki Band dengan datarate terkecil yaitu 802.11b dengan datarate maksimum adalah 11Mbit/s. Untuk AP dan Station nya masing-masing band nya akan penulis ganti menjadi 2GHz-B.




Setelah itu, penulis akan melihat signal wireless nya. Pada Wireless Tables pilih tab Registration.

Pada router Station terlihat signal untuk Wireless Router AP nya di bagian Registration. Disana dapat terlihat berapa lama aktifitas wireless Router AP nya terhubung dengan wireless router station. Lalu dapat terlihat juga kekuatan sinyal Tx/Rx nya (upload dan download nya). Ada juga informasi tentang signal to noise dan besar CCQ serta throughput dari wirelessnya.




-          Signal Wireless AP dan Station dengan Band 2GHz-B/G/N
Setelah itu, penulis akan melihat signal dari wireless yang memiliki Band dengan datarate terbesar yaitu menggunakan protokol 802.11b, 802.11g, dan 802.11n dengan datarate maksimum adalah 300Mbit/s. Untuk AP dan Station nya masing-masing band nya akan penulis ganti menjadi 2GHz-B/G/N.




Setelah itu, penulis akan melihat signal wireless nya. Pada Wireless Tables pilih tab Registration.

Pada router Station terlihat signal untuk Wireless Router AP nya di bagian Registration. Berikut ini adalah tampilan signal nya.



Selanjutnya pada router AP juga terlihat Signal untuk Wireless Router Station nya di bagian Registration. Berikut ini adalah tampilan signal nya.




Dari konfigurasi ini terlihat bahwa untuk metode Point to Point digunakan Mode Bridge pada sisi Access Point dengan pengaturan Band, SSID, Channel Width dan Frequency yang sesuai kebutuhan. Sedangkan pada sisi Client digunakan Mode Station dan pengaturan SSID dan Band yang disesuaikan dengan Access Point.

Lalu untuk pembahasan band pada Wireless AP dan Wireless Client akan dibahas pada postingan selanjutnya. Jadi postingan konfigurasi point to point kali ini cukup sampai di sini saja. Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Apabila ada pertanyaan dan kekurangan dapat diutarakan pada kolom komentar. Stay terus di blog aku yaaa.. Tunggu postingan - postingan berikutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

For Reader

Jangan lupa comment and share ya.. Semoga respon dari reader dapat menambah semangat penulis dan untuk membuat blog ini menjadi lebih baik lagi. Semoga materi dan postingan dalam blog ini dapat bermanfaat bagi kalian semua. Salam hangat, Tania :)

From Me

Berusahalah terus untuk meraih cita-citamu. Jangan pernah menyerah dan berhenti untuk berjuang. Apabila kau sedang terjatuh, kembalilah bangkit dan buktikan pada dunia bahwa kau mampu.

Happy Reading All

Diberdayakan oleh Blogger.

I want to be a useful person

From Me

Berusahalah terus untuk meraih cita-citamu. Jangan pernah menyerah dan berhenti untuk berjuang. Apabila kau sedang terjatuh, kembalilah bangkit dan buktikan pada dunia bahwa kau mampu.

Sample Text

Social Icons

Followers

Social Icons