Konfigurasi Point to Point (PTP)
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Kali ini saya akan
mensharing materi mengenai “Konfigurasi Wireless Point to Point pada Mikrotik”.
Wireless point to point adalah konfigurasi wireless yang hanya dapat digunakan
oleh satu client saja. Jadi konfigurasi point to point ini biasanya digunakan
untuk pendistribusian akses ke arah perangkat wireless lain. Konsep koneksi wireless
adalah sebagai berikut .
-
Koneksi terjadi antara Akses Point (AP) dengan satu station
atau client.
-
Koneksi tejadi apabila ada kesamaan SSID dan kesamaan
Band.
-
Station secara otomatis akan mengikuti
channel frekuensi pada AP.
- Station hanya dapat melakukan scan AP dengan
list channel frekuensi yang diset pada station.
Dalam konfigurasi
wireless point to point ini, penulis menggunakan peralatan sebagai berikut.
-
2 buah router MikroTik 941
-
1 buah Client Laptop dan 1 buah PC
-
2 buah kabel UTP RJ-45
Selain itu diperlukan
juga koneksi ke Internet supaya semua device router dan client selain dapat
terhubung satu sama lain, dapat terhubung juga ke Internet.
Nah terlihat dalam
topologi tersebut terdapat router yang bertindak sebagai AP dan sebagai
station. Dalam konfigurasinya, penulis berkolaborasi dengan teman penulis yang
bernama Samuel Fernando Pardomuan Panggabean. Untuk konfigurasi Access Point
dilakukan oleh Samuel dan untuk konfigurasi Station atau client nya dilakukan
oleh penulis sendiri.
Berikut ini adalah
langkah - langkah konfigurasi wireless point to point nya.
·
Konfigurasi Wireless Access
Point pada Router
2.
Kemudian beralih ke tab Security Profile untuk membuat
password yang akan digunakan untuk wireless penulis. Tambahkan security profile
yang baru. Disini untuk nama security profile nya adalah KEL 15 dengan mode
dynamic keys dan type authentikasinya adalah WPA PSK dan WPA2 PSK. Lalu
masukkan password yang akan digunakan untuk wireless nya.
3.
Lalu konfigurasi interface WLAN 1 dan masuk ke tab
“Wireless”. Disana lakukan konfigurasi pada parameter Mode, Band, Channel
Width, SSID, dan Security Profile nya. Untuk mode nya menggunakan mode bridge.
Mode bridge ini dipilih karena mode ini dapat digunakan sebagai Access Point
atau pemancar walaupun hanya bisa melayani satu client saja atau dalam
konfigurasi PTP seperti yang sedang kita lakukan saat ini. Mode bridge ini
dapat digunakan untuk network yang sifatnya routing ataupun bridging.
Selanjutnya adalah
konfigurasi parameter band. Pemilihan band digunakan untuk menentukan standart
protokol yang akan digunakan oleh wireless interface. Selain itu, pemilihan
band juga digunakan untuk menentukan data rates yang bisa dilewatkan, channel
frequency, dan lebar channel. Dalam router MikroTik terdapat beberapa band,
yaitu 2GHz-B, 2GHz-only-N, 2GHz-only-G, 2GHz-B/G, 2GHz-G/N, 2GHz-B/G/N. Disini
penulis menggunakan band 2GHz-B. Band yang dipilih ini berarti AP nya bekerja
pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan protokol 802.11b sehingga
datarate maksimumnya bisa mencapai hingga 11 Mbit/s.
Kemudian adalah
konfigurasi untuk parameter Channel Width. Disini penulis memilih 20MHz untuk
lebar channelnya. Frequency yang digunakan wireless AP nya adalah 2412.
Lalu untuk SSID
atau identitas yang akan digunakan wireless AP nya adalah “KELOMPK_15”.
Dan untuk Security
Profile nya arahkan menggunakan Security Profile yang telah dibuat sebelumnya
yaitu KEL15.
4.
Selanjutnya penulis akan melakukan konfigurasi IP Address
pada Router AP nya. Pertama konfigurasi IP Address pada interface WLAN1 dengan
ip nya 10.10.10.1/24 . Lalu konfigurasi IP Address untuk interface ether2 yang
mengarah ke client dengan ip nya 172.16.1.1/24 .
5.
Kemudian konfigurasi routing menggunakan static routing
untuk network client yang berada pada router AP. Network client nya adalah
192.168.1.0/24 . Untuk nexthop atau gateway nya menggunakan IP Address dari
interface WLAN1 yang berada pada sisi router station yaitu 10.10.10.2 .
·
Mengkoneksikan Router
Access Point ke Internet
Dalam
mengkoneksikan router ke Internet terdapat dua cara, yaitu menggunakan wireless
dan menggunakan kabel. Disini penulis menggunakan kabel yang terhubung dengan
jaringan LAN yang terdapat pada lab tempat penulis belajar. Untuk kabel yang
terhubung dengan Internet akan dihubungkan ke interface ether1 pada router AP
nya.
1.
Konfigurasi DHCP Client pada router AP dengan menggunakan
interface ether 1 yang mengarah ke Internet. Disini berarti router AP nya
merequest IP Address dari Server DHCP yang terdapat pada jaringan lab penulis.
2.
Kemudian konfigurasi DNS Server nya. Klik IP kemudian pilih
DNS. Lalu masukkan IP DNS Server nya dan centang di bagian Allow Remote
Requests supaya client nya tidak perlu mengkonfigurasi manual DNS nya.
3.
Lalu konfigurasi NAT supaya client bisa terhubung ke
Internet. Klik IP kemudian pilih Firewall dan pilih tab NAT. Tambahkan rule nat
yang baru. Pada tab General untuk Chain nya adalah srcnat. Lalu beralih ke tab
Action, untuk Action nya pilih masquerade untuk menyamarkan IP Address private
yang dimiliki client menjadi menggunakan IP Address public supaya client nya
bisa terhubung ke Internet.
4.
Kemudian beralih ke konfigurasi routing menggunakan static
route. Klik IP kemudian pilih Routes. Lalu tambahkan rule routing yang baru.
Disini network nya menggunakan default yaitu 0.0.0.0/0 dengan gateway nya
adalah IP Address gateway jaringan LAN yang digunakan. Rule routing ini
berfungsi supaya router dan semua network device yang berada dalam jaringan
kita dapat terhubung ke Internet.
5.
Selanjutnya coba lakukan ping dari router ke google.com .
Terlihat router nya telah berhasil terhubung ke jaringan Internet dari Lab
Praktek tempat penulis belajar.
·
Konfigurasi Laptop
yang terhubung ke Router AP
1.
Pertama konfigurasi IP Address secara manual untuk interface
Ethernet pada client Laptop yang digunakan. Disini untuk ip address nya
menggunakan ip 172.16.1.2/24 dengan gateway nya adalah 172.16.1.1 yang
merupakan ip dari interface ether2 router yang terhubung langsung dengan
Client. Kemudian untuk DNS nya penulis menggunakan IP Address yang sama dengan
gateway nya.
2.
Lalu buka CMD dan lakukan ping ke google.com . Nah ternyata
Client Laptop nya telah berhasil terhubung ke Internet.
·
Konfigurasi Router
Client/Station
2.
Kemudian buat security profile apabila wireless AP yang akan
dihubungkan dengan router station kita menggunakan password. Pada tab Security
Profiles tambahkan profile yang baru. Masukkan na security profile nya, disini
penulis menggunakan namanya profile1. Lalu untuk mode nya pilih dynamic keys
dan type authentikasi nya menggunakan WPA PSK dan WPA2 PSK. Lalu masukkan
password dari wireless AP yang akan kita hubungkan dengan router station.
3.
Selanjutnya beralih ke konfigurasi interface WLAN 1 nya.
Pada tab Wireless pilih Scan untuk melakukan scanning terhadap AP yang berada
di sekitar router client nya. Klik start dan list AP akan muncul. Disana cari
SSID dari AP yang telah dikonfigurasi sebelumnya yaitu “KELOMPK_15” dan klik
connect.
4.
Nah terlihat SSID nya sudah sama dengan Access Point yang
telah kita konfigurasi sebelumnya. Dan juga dapat kita lihat bahwa Channel
Width dan Frequency nya secara otomatis akan menyesuaikan atau sama dengan
konfigurasi yang berada di AP nya.
Untuk mode wireless di sisi router client ini akan
menggunakan mode station. Mode station ini digunakan sebagai wireless client/
penerima yang hanya bisa digunakan dalam pembentukan network yang sifatnya
routing. Sehingga mode ini merupakan salah satu mode yang efektif dan
efisian jika pada sisi wireless client/station tidak dibutuhkan bridging.
Kemudian untuk band nya, penulis memilih 2GHz-B/G/N.
Lalu di bagian security profile nya kita arahkan ke security
profile yang telah kita buat sebelumnya. Pastikan password pada security
profile nya sudah sama dengan password wireless AP nya.
5.
Apabila terlihat tanda berupa huruf R di samping
interface WLAN1, itu berarti interface WLAN1 nya sudah running dan konfigurasi
wireless point to point nya sudah berjalan.
6.
Selanjutnya konfigurasi IP Address untuk setiap interface
router yang digunakan. Pertama konfigurasi IP Address untuk interface WLAN1 nya
dengan IP Address nya 10.10.10.2/24 . Lalu konfigurasi IP Address untuk
interface ether2 yang mengarah ke client dengan IP Address nya 192.168.1.1/24 .
7.
Kemudian konfigurasi routing menggunakan static routing
supaya network client nya dapat terbaca di jaringan dan dapat terhubung dengan
network router yang lain. Klik IP dan pilih Routes. Kemudian tambahkan rule
routing yang baru. Untuk network nya penulis menggunakan default yaitu
0.0.0.0/0 dengan gateway nya menggunakan IP Address interface WLAN1 pada router
AP yang terhubung langsung dengan router stationnya yaitu 10.10.10.1 .
8.
Lalu konfigurasi DNS Server untuk router stationnya. Klik IP
dan pilih DNS. Kemudian di bagian Servers masukkan IP dari Server DNS nya.
Disini penulis menggunakan IP Address yang menjadi gateway router station yaitu
10.10.10.1 (IP Address interface WLAN1 router AP). Selanjutnya centang di
bagian Allow Remote Requests.
9.
Kemudian konfigurasi firewall NAT nya supaya client router
nya dapat terhubung ke jaringan Internet. Klik IP dan pilih Firewall. Lalu klik
tab NAT dan tambahkan rule NAT yang baru. Pada tab General untuk bagian
Chainnya pilih srcnat. Lalu beralih ke tab Action dan untuk bagian Action nya
pilih masquerade.
10.
Setelah itu, penulis akan mencoba untuk melakukan ping ke
google.com . Nah ternyata ping nya berhasil itu berarti router station nya
telah terhubung ke Internet.
11.
Lalu penulis juga akan melakukan ping ke setiap interface
dari router AP nya. Pertama penulis akan mengeping IP Address interface WLAN1
pada router AP nya. Nah ping nya telah berhasil. Selanjutnya penulis akan melakukan ping ke IP Address
interface ether 2 pada router AP yang mengarah ke laptop client router AP nya.
Horeee ping nya berhasil. Kemudian penulis akan melakukan ping ke IP Address laptop
client yang terhubung ke router AP. Alhamdulillah ternyata ping nya berhasil.
Jadi router station nya telah berhasil juga terhubung ke laptop client yang
berada pada router AP nya.
·
Konfigurasi PC yang
terhubung ke Router Station
1.
Pertama konfigurasi IP Address secara manual untuk interface
Ethernet pada client PC yang digunakan. Disini untuk ip address nya menggunakan
ip 192.168.1.2/24 dengan gateway nya adalah 192.168.1.1 yang merupakan ip dari
interface ether2 router station yang terhubung langsung dengan PC. Kemudian
untuk DNS nya penulis menggunakan IP Address yang sama dengan gateway nya.
·
Tes Ping dari Client
PC
1.
Ping dari client PC ke IP Address interface WLAN 1 router AP
yaitu 10.10.10.1 . Dan ping nya berhasil.
2.
Ping dari client PC ke IP Address interface ether 2 router
AP yang mengarah ke client router AP dengan IP Address nya 172.16.1.1 . Nah
ping nya juga berhasil.
3.
Ping dari PC ke IP Address client laptop yang terhubung
dengan router AP dengan IP Address nya 172.16.1.2 . Horeee ping nya berhasil,
jadi kedua client telah berhasil terhubung.
4.
Ping dari PC ke google.com . Alhamdulillah ping nya
berhasil. Jadi client PC nya telah berhasil terhubung ke Internet.
·
Tes Ping dari Client
Laptop
1.
Ping dari client Laptop ke IP Address interface WLAN 1
router station yaitu 10.10.10.2 . Dan ping nya berhasil.
2.
Ping dari client Laptop ke IP Address interface ether 2
router station yang mengarah ke client router station dengan IP Address nya
192.168.1.1 . Nah ping nya juga berhasil.
3.
Ping dari client Laptop ke IP Address client PC yang
terhubung dengan router station dengan IP Address nya 192.168.1.2 . Horeee ping
nya berhasil, jadi kedua client telah berhasil terhubung.
4.
Ping dari Laptop ke google.com . Alhamdulillah ping nya
berhasil. Jadi client Laptop nya telah berhasil terhubung ke Internet.
·
Melihat Signal dari
Wireless AP dan Station
-
Signal Wireless AP dan Station dengan Band 2GHz-B
Pertama penulis
akan melihat signal dari wireless yang memiliki Band dengan datarate terkecil
yaitu 802.11b dengan datarate maksimum adalah 11Mbit/s. Untuk AP dan Station
nya masing-masing band nya akan penulis ganti menjadi 2GHz-B.
Setelah itu,
penulis akan melihat signal wireless nya. Pada Wireless Tables pilih tab
Registration.
Pada router Station
terlihat signal untuk Wireless Router AP nya di bagian Registration. Disana
dapat terlihat berapa lama aktifitas wireless Router AP nya terhubung dengan
wireless router station. Lalu dapat terlihat juga kekuatan sinyal Tx/Rx nya
(upload dan download nya). Ada juga informasi tentang signal to noise dan besar
CCQ serta throughput dari wirelessnya.
-
Signal Wireless AP dan Station dengan Band 2GHz-B/G/N
Setelah itu,
penulis akan melihat signal dari wireless yang memiliki Band dengan datarate
terbesar yaitu menggunakan protokol 802.11b, 802.11g, dan 802.11n dengan
datarate maksimum adalah 300Mbit/s. Untuk AP dan Station nya masing-masing band
nya akan penulis ganti menjadi 2GHz-B/G/N.
Setelah itu, penulis akan melihat
signal wireless nya. Pada Wireless Tables pilih tab Registration.
Pada router Station
terlihat signal untuk Wireless Router AP nya di bagian Registration. Berikut
ini adalah tampilan signal nya.
Selanjutnya pada
router AP juga terlihat Signal untuk Wireless Router Station nya di bagian
Registration. Berikut ini adalah tampilan signal nya.
Dari konfigurasi ini terlihat
bahwa untuk metode Point to Point digunakan Mode Bridge pada sisi Access
Point dengan pengaturan Band, SSID, Channel Width dan Frequency yang sesuai
kebutuhan. Sedangkan pada sisi Client digunakan Mode Station dan
pengaturan SSID dan Band yang disesuaikan dengan Access Point.
Lalu untuk pembahasan
band pada Wireless AP dan Wireless Client akan dibahas pada postingan
selanjutnya. Jadi postingan konfigurasi point to point kali ini cukup sampai di
sini saja. Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Apabila
ada pertanyaan dan kekurangan dapat diutarakan pada kolom komentar. Stay terus
di blog aku yaaa.. Tunggu postingan - postingan berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar