Fungsi 15 Perintah dalam “SConfig”
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Hai.. hai semuanya.
Kali ini saya akan membahas kelanjutan dari postingan sebelumnya nih, yaitu fungsi
atau kegunaan dari 15 perintah yang ada dalam SConfig pada Windows Server 2012.
SConfig sendiri merupakan singkatan dari Server Configuration. Dengan
pengaturan ini, kita bisa mengubah, mengecek, mendaftarkan, ataupun mematikan
Windows Server yang kita gunakan. Nah sebelum kita beralih ke penjelasan
mengenai fungsi dari masing-masing perintah dalam SConfig, kita masuk dulu ke
SConfig nya dengan mengetikkan “SConfig” pada Windows Server dengan mode Core
yang kita gunakan. Disana terlihat ada 15 perintah di dalam SConfig. Untuk
penjelasan dari masing-masing perintahnya, silahkan simak yang berikut ini.
Disana terlihat ada 15 perintah di dalam SConfig. Untuk
penjelasan dari masing-masing perintahnya, silahkan simak yang berikut ini.
1.
Domain/Workgroup
Fungsi dari
perintah ini adalah jika kita ingin masuk ke domain atau workgroup yang sudah
didaftarkan. Caranya dengan mengetik option “1”, kemudian kita pilih “D” untuk
memilih domain atau “W” untuk memilih Workgroup.
Disini misalkan
saya ingin memilih domain jadi saya memilih “D”.
Kemudian kita
ketikkan nama domain dan authorized domain/usernya.
Selanjutnya ketikkan
password untuk domain user nya.
Apabila muncul
peringatan seperti ini, maka domain yang kita buat tadi belum terdaftar dan
harus didaftarkan terlebih dahulu .
2.
Computer Name
Fungsi dari
perintah ini adalah untuk mengubah nama dari computer kita. Untuk menggunakan
perintah ini kita ketikkan option “2”, kemudian kita ketikkan nama untuk
computer kita.
Setelah itu, akan
ada perintah untuk melakukan restart. Tujuan dari restart ini adalah untuk
menerapkan perubahan yang telah kita lakukan yaitu perubahan nama dari computer
kita.
3.
Add Local
Administrator
Perintah ini
berfungsi untuk menambahkan user baru yang bisa mengakses server. Untuk
menggunakan perintah ini, kita ketikkan option “3”.
Kemudian kita ketik
nama untuk user yang baru.
Setelah itu kita
masukkan password untuk user tersebut yang terdiri dari kombinasi huruf, angka,
karakter, dan symbol.
4.
Configure Remote Management
Fungsi dari
perintah ini adalah untuk mengaktifkan atau menonaktifkan remote management. Untuk mengkonfigurasi perintah ini kita pilih option "4".
Dalam remote
management terdapat 4 opsi. Opsi pertama untuk mengaktifkan remote management,
opsi kedua untuk menonaktifkan remote management, opsi 3 untuk memastikan
apakah sudah terkoneksi dengan server yang kita gunakan atau belum, dan opsi
keempat untuk kembali ke menu utama dari SConfig.
Disini saya akan
mencoba untuk mengaktifkan Remote Management jadi saya pilih option "1".
Kemudian untuk
kembali ke menu utama dari SConfig saya pilih option "4".
5.
Windows Update Setting
Fungsi dari
perintah ini adalah untuk mengatur windows akan melakukan update secara manual
atau otomatis . Untuk menggunakan perintah ini kita ketikkan option “5”.
Untuk pengaturan
windows update kita bisa memilih A untuk “Automatic” dan M untuk “Manual”.
Disana terlihat bahwa update windows nya di set menjadi manual. Saya akan
mengubah pengaturan windows update nya menjadi Automatic jadi saya memilih “A”.
Nah disana terlihat
bahwa windows update nya telah di set menjadi Automatic. Dan system akan
melakukan pengecekan serta install update pada setiap pukul 03.00 pagi.
6.
Download and Install
Update
Fungsi dari
perintah ini adalah untuk mempermudah kita pada saat ingin melakukan update
versi terbaru Windows Server dari micorosoftnya langsung. Untuk menggunakan
perintah ini kita pilih option “6”.
Lalu akan ada
pilihan untuk All Updates (A) atau Recommended Updates (R). Untuk pilihan
disesuaikan saja dengan keinginan dan kebutuhan kita apakah ingin melakukan
semua update yang terbaru atau update yang direkomendasikan saja. Misalkan saya akan
memilih yang All Updates jadi saya ketik "A".
7.
Remote Dekstop
Perintah ini
berfungsi untuk memberikan izin kepada client supaya bisa meremote dekstop.
Untuk masuk ke dalam pengaturan remote desktop ini kita pilih option “7”.
Kemudian kita pilih
“E”à Enable untuk
mengaktifkan remote desktop atau pilih “D” à Disable untuk menonaktifkan remote desktop. Misalkan saya
ingin mengaktifkannya, jadi saya pilih “E”.
Lalu akan muncul 2
option yaitu “Allow only clients running Remote Desktop with Network Level
Authentication (more secure)” dan “Allow clients running any version of Remote
Desktop (less secure)”. Disini saya akan memilih option pertama yang lebih
secure atau aman karena client yang dapat meremote desktop hanya client yang
networknya level authentication saja. Lalu klik OK.
8.
Network Setting
Fungsi dari perintah
ini adalah untuk mengatur konfigurasi yang berhubungan dengan network atau jaringan,
seperti IP Address, DNS, dan sebagainya. Untuk melakukan pengaturan network ini
kita pilih option “8”. Kemudian kita pilih nomor Index untuk memilih network
adapternya, misalnya disini nomor index nya “10”.
Selanjutnya akan
muncul 4 option. Pertama saya akan mengkonfigurasi option yang pertama, yaitu
untuk mengatur network adapter address atau mengatur IP Address bagi network
kita. Jadi disini saya ketikkan dulu
option “1” untuk mengatur IP Address nya.
Lalu kita pilih
untuk pengaturan IP Address nya apakah menggunakan DHCP (pilih “D”) atau Static
(pilih “S”). Disini saya akan mengatur IP Address menggunakan Static atau
secara manual jadi saya pilih “S”. Selanjutnya kita masukkan IP Address nya,
misalkan “172.16.30.1”. Lalu masukkan juga subnet mask nya, misalkan
“172.16.0.1”. Dan kita masukkan juga default gateway nya, misalkan
“172.16.0.1”. Kemudian dapat terlihat bahwa IP Address nya telah berubah sesuai
dengan konfigurasi yang telah kita lakukan.
Selanjutnya kita
akan beralih ke option kedua yaitu untuk melakukan setting pada DNS Server.
Untuk melakukan setting DNS kita ketikkan option “2”. Kemudian kita masukkan
DNS Server yang akan kita gunakan, misalkan “172.16.0.1”.
Lalu kita masukkan
juga alternative atau DNS Server pengganti nya, misalkan “8.8.8.8”.
Nah dapat
kita lihat bahwa DNS Server nya telah berganti sesuai dengan konfigurasi yang
telah kita lakukan.
Kemudian untuk
option ketiga tentang clear DNS Server Settings atau untuk menghapus
konfigurasi DNS Server yang telah dilakukan. Untuk menghapus pengaturan DNS
Server kita ketikkan option ini yaitu option “3”.
Lalu ada option
keempat yaitu untuk kembali ke menu utama dari SConfig. Karena saya akan
kembali ke menu utama, maka saya ketikkan option “4”.
9.
Date and Time
Fungsi dari perintah
ini adalah untuk mengatur tanggal dan waktu untuk Windows Server kita. Juga
untuk mengatur zona waktu berdasarkan tempat kita berada saat ini. Untuk
menggunakan perintah ini kita pilih option “9”.
Dan kita atur
sesuai dengan keinginan kita.
10.
Help Improve the
product with CEIP
Fungsi dari
perintah ini adalah untuk bergabung dengan customer Experience Improvement yang
dengan perintah ini akan sangat berguna apabila kita memiliki permasalahan pada
Windows Server kita. Maka masalah itu akan di collect dan ditanggapi oleh pihak
Microsoft nya supaya mendapatkan pemecahannya. Untuk menggunakan perintah ini
pilih option “10”.
Selanjutnya untuk
bergabung pilih “yes” dan apabila tidak ingin bergabung pilih “no”.
Misalkan saya tidak
ingin bergabung maka saya memilih “no”.
11.
Windows Activation
12.
Log Off User
Dalam Windows
Activation terdapat 4 opsi yang dapat kita pilih. Opsi pertama untuk melihat
info dari lisensi Windows Server kita. Opsi kedua untuk melakukan aktivasi pada
Windows Server. Opsi ketiga untuk Install Product Key atau untuk memasukkan
product key dari Windows Server yang kita gunakan. Dan opsi keempat untuk
beralih ke menu utama dari SConfig. Untuk menggunakan perintah Windows
Activation pilih option “11” dan kita atur sesuai dengan keinginan kita.
Fungsi dari
perintah ini adalah untuk keluar dari user yang sedang kita gunakan dan ingin
beralih untuk menggunakan user lain. Untuk keluar dari user ini kita ketikkan
option “12”. Kemudian kita klik “yes” apabila benar ingin log off user.
13.
Restart Server
Perintah ini berfungsi
untuk merestart server yang kita gunakan. Untuk merestart atau memulai ulang
server kita pilih option “13” dan kita pilih “yes”. Kemudian system akan
ter-restart kemudian kita harus login lagi untuk masuk kembali ke Windows
Server nya.
14.
Shutdown Server
Perintah ini
berfungsi untuk mematikan atau men-shutdown Windows Server yang kita gunakan.
Untuk men-shutdown Windows Server kita pilih option “14” lalu kita pilih yes.
15.
Exit to Command Line
Perintah ini berfungsi
untuk keluar dari "Sconfig" dan beralih ke command line. Untuk
melakukan perintah ini kita pilih option “15”.
Nah itulah penjelasan
mengenai fungsi dari 15 perintah dalam SConfig. Semoga postingan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca semua. Untuk postingan selanjutnya akan membahas
tutorial mengenai cara mengubah Windows Server Core menjadi Windows Server GUI
yang akan sangat bermanfaat bagi pembaca semua yang lupa atau belum terlalu
hafal perintah-perintah yang akan digunakan untuk melakukan konfigurasi pada
Windows Server. Jadi, see you in the next post guys. Keep enjoy and reading in
my blog. Bye... Bye...
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar